Thursday, July 5, 2007

A leading international EPCI Contractor

VACANCY

We are leading international EPCI Contractor is involved in the Construction, Installation and Engineering of Offshore and Onshore projects.

We are inviting potentials candidate to be part of our team as a:

QHSE MANAGER

Requirement:
• Male
• Has 10 years minimum experience and 5 years min experience on Managerial level of Quality, Heath Safety and Environment for engineering installation design and construction of onshore pipelines, offshore pipelines and platform installations on EPCI projects within the oil and gas construction industry.
• Bachelor degree in applicable of Offshore/Marine/Mechanical/Safety Environmental subject
• Holding all the relevant training certificate Quality and HSE accordance to the position
• Fluent in English
• A dynamic leader with the capacity to train and motivate others.
• A mentor and coach, adaptable, motivated, able to work independently and as a member of a project team with an analytical mind and the ability to think laterally and logically.
• Highly perceptive, determined and persistent with a positive and enthusiastic attitude.
• Best suited to challenging and innovative areas of responsibility.
• Excellent interpersonal and cross-cultural skills, able to build relationships with people on all levels.
• Strong organizational and time management skills, able to manage multiple responsibilities.
• Outstanding all-round communication skills.
• Ability to think strategically, make decisions and solve problems.
• Multi-skilled complementing a strong work ethic and the willingness “to go the extra mile”.
• Base location ; Jakarta office

Company provides excellent opportunities to growth on a global scale.

Please submit your application letter & resume to: recruitment@saipem.co.id and put the position you are applying with subject: QHSE MANAGER



MENGENALI POTENSI DIRI

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Nah kalo pengin tau potensi diri anda, coba deh ikuti tipsnya:

Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan anda.

Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.



Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup anda, apa yang bisa melecut semangat anda untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.

Hilangkan negative thinking
Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah anda mencapai tujuan. Setiap kali anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika anda telah menemukan jalan yang mantap.

Jangan mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.

Kini anda sudah tau kan cara mengetahui potensi diri anda? Ingat, potensi anda adalah kekuatan anda untuk menggapai sukses. So, mulai sekarang ketahuilah dan galilah potensi diri anda. Semoga sukses..!

-: Sarikata.com :-

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

By : Anthony Dio Martin

Tekanan dalam kehidupan sehari - hari itu sesungguhnya membentuk watak,
karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian
hari.

1 Tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia
ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus.
Tapi,rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh
pada
saat kesulitan terjadi. Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini
langsung mengeluh, merasa
tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini
perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

2 Tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan
dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi
menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak
stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu
menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa.
Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya
menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau
berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
3 Tipe kapas Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi
tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah
Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu,dengan
cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa
lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai
lagi.
4 Tipe bola pingpong Tipe keempat,. Inilah tipe yang ideal
dan
terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini
karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih
termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat
ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya
teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu
biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah,
sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah
yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya.

Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda?
Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe
selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola
pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Tuesday, July 3, 2007

Trik Wawancara Kini Beda dengan Dulu

Bagaimana teknik wawancara yang baik agar calon pemberi kerja terkesan? Tentu bukan pembicaraan searah dari pewawancara. Anda harus mengimbanginya dengan umpan balik positif sekaligus mengekspos daya jual Anda. Ingat sesi wawancara bukanlah interogasi, melainkan percakapan. Jadi usahakan untuk memaksimalkan waktu itu untuk memberi tahu pewawancara bahwa Anda layak direkrut.

Wawancara berdasar kompetensi lazim dilakukan sekarang, bukan lagi wawancara 'gaya lama' yang umum dipakai perusahaan untuk merekrut karyawan baru. Gaya wawancara lama, pewawancara akan bertanya pada Anda apakah cukup punya keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar.

Pada wawancara berdasar kompetensi, pewawancara akan menanyakan lebih jauh mengenai karakter dan sikap pribadi untuk menentukan apakah Anda cocok di perusahaan itu. Hal ini biasa disebut kompetensi perilaku.

Seorang pewawancara berdasar kompetensi akan menghabiskan setengah waktu percakapan untuk menanyakan keahlian kerja dan setengahnya lagi mengenai kompetensi perilaku. Nah, pewawancara biasanya butuh bukti tindakan seperti apa yang Anda ambil di situasi sebenarnya yang pernah Anda alami. Makanya, jangan ragu menceritakan pengalaman saat Anda menangani krisis di perusahaan lama, atau mendapatkan proyek yang semula tampak mustahil ditangani.

Apa saja yang biasanya menjadi prioritas pewawancara yang harus Anda ketahui? Berikut di antaranya:
· Apakah Anda aset atau utang? Dengan kata lain, apakah Anda mampu menghasilkan uang atau menghemat uang perusahaan?
· Apakah Anda seorang team player? Apakah Anda akan cocok dengan hirarki perusahaan atau hanya seperti butiran pasir di laut alias sama dengan yang lain? Bisakah Anda bersikap memberi dan menerima perintah dengan selayaknya?
· Apakah Anda akan cocok dengan budaya perusahaan dan tidak bersikap one man show?

Strategi Anda
Mulailah berinisiatif menceritakan pengalaman Anda, sebelum pewawancara dengan susah payah berusaha 'mencari tahu' pengalaman Anda. Mau tak mau Anda memang harus punya cerita pribadi yang bisa dijadikan contoh kesuksesan di masa lalu, masing-masing cerita harus berdurasi tak melebihi 90 detik. Sekilas, namun mengangkat 'bobot' Anda di mata pewawancara.

Anda harus mulai membangun berbagai cerita di sekitar wilayah ini:
· Contohkan apakah Anda menghasilkan uang atau menghemat uang di perusahaan yang sekarang atau yang lama.
· Krisis pada kehidupan atau karir Anda serta bagaimana Anda menangani atau pulih dari kondisi itu
· Saat di mana Anda berada di dalam sebuah tim, serta peran penting Anda di tim itu
· Ceritakan saat Anda menangani stres ketika harus menangani pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran
· Saat di mana Anda berkontribusi pada kesuksesan karena berhasil mengarahkan tim bekerja cemerlang
· Sebuah kegagalan yang terjadi pada pekerjaan dan bagaimana Anda belajar dari situ
· Sejumlah kejadian penting yang mengubah pola pikir Anda dan menjadikan Anda pribadi seperti sekarang (tentunya yang positif)

Cerita Anda akan lebih ampuh dari sekadar tulisan yang disampaikan saat melamar kerja. Cerita Anda itu bisa menjadi ukuran bagi pewawancara apakah layak atau tidak menerima Anda.

KERJA ADALAH KEHORMATAN

Oleh : Andrie Wongso*)

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.

”Om beli bunga Om.”

”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.

”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe
itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.

”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya.

”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan
untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana.

Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji
dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari
hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si
anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.

Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika
kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan.

Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso